Pusdakota: Menuju Masyarakat Berdaya dan Berkeadilan
Selasa, 09 Oktober 2007
Sembilan Hukum Keranjang Sakti Takakura
Sebaiknya kita tidak memperlakukan Keranjang Takakura sekadar teknologi. Berjuta-juta makluk tinggal dalam starter Keranjang Takakura. Makhluk-makhluk itu membantu kita mengurai sampah menjadi kompos. Maka, perlakukan ia dengan segenap kasih.

Orang sering abai mengolah sampah. Kenapa?

Bisa jadi berkait dengan rendahnya kesadaran bahwa sampah harus kita olah karena sampah adalah produksi kita sendiri, ciptaan kita sendiri. Pengabaian atas sampah sama dengan penafian atas produksi atau ciptaan kita yang berpotensi membunuh diri kita sendiri. Jika kesadaran ini hadir dalam diri seseorang, maka produksi sampah senantiasa akan masuk dalam hitungan pengelolaannya: ialah dengan bertanya dan bertindak bagaimana sampah ini menjadi tidak berbahaya dan tidak menimbulkan masalah bagi kehidupan.

Kedua, kesadaran bahwa terdapat banyak kategori jenis sampah yang masing-masing memerlukan perlakuan yang berbeda. Sampah organik ada yang mudah terurai dan lama terurai. Ada juga sampah organik yang mengandung bakteri berbahaya dan yang aman-aman saja. Sampah anorganik lebih banyak lagi variannya yang tergantung pada materi dasar yang menyusunnya. Ada juga sampah anorganik yang sangat berbahaya seperti menimbulkan radiasi dan yang tidak berbahaya. Masing-masing jenis sampah sungguh harus mendapat perlakuan yang spesial.

Ketiga, kesadaran bahwa masalahnya terletak pada perlakuan dan bukan pada sampah itu sendiri. Warga Kota Surabaya dan kota-kota besar di Indonesia lainnya sungguh tidak sadar akan hal ini, ialah bagaimana memperlakukan setiap jenis sampah, karena selama ini kesadaran tentang hal itu ditipu oleh sistem yang diberlakukan pemerintah kota dengan cara sekedar memindah masalah dari seluruh penjuru kota ke tempat pembuangan akhir. Di pembuangan akhir pun sampah tidak dikelola melainkan sekedar ditumpuk begitu saja. Dengan sistem itu orang sama sekali tidak tahu dan sadar bahwa sampah sungguh-sungguh membutuhkan perlakuan yang spesial. Dalam kesadarannya yang muncul hanyalah bahwa yang penting sampah tidak ada lagi di depan mata.

Tanpa ketiga kesadaran itu dapat dimengerti orang acapkali salah memperlakukan sampah, termasuk dalam menerapkan prinsip-prinsip Keranjang Sakti Takakura untuk mengolah sampah organik mudah terurai. Tetapi hal itu dapat dimengerti karena ini masih masa transisi. Justru karena itu pijar-pijar kesadaran baru sungguh penting untuk mendorong ke arah perubahan yaang lebih baik dan mencerahkan. Pijar-pijar kesadaran baru harus terus dieksplorasi sehingga terbitlah pelita kesadaran dalam nurani manusia yang senantiasa menerangi perjalanan.

Sembilan hukum Keranjang Sakti Takakura dirumuskan untuk tujuan itu. Perlakuan yang benar akan menghasilkan hasil yang baik, begitu juga sebaliknya.


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
-----------------------------------------------




















































No

Hukum



Analogi


1 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif untuk materi organik yang mudah terurai Persis sistem pencenaan manusia, efektif untuk materi organik yang mudah terurai. Orang bakal sembelit, juga Keranjang Sakti Takakura, bila mengasup materi organik yang sulit terurai, apalagi materi anorganik
2 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila materi organik mudah terurai yang dimasukkan berukuran kecil-kecil. Persis sistem pencernaan manusia, bekerja efektif bila materi oraganik mudah terurai yang masuk ke dalam saluran pencernaan berukuran kecil-kecil. Makanya orang perlu mengunyah makanan. Orang bakal sembelit, juga Keranjang Sakti Takakura, bila mengasup materi berukuran besar.
3 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila materi organik mudah terurai dimasukkan dengan cara diaduk-aduk dan dikubur. Persis sistem pencernaan manusia, bekerja efektif bila lambung berkontraksi secara teratur dan optimal agar makanan yang masuk menjadi semakin renik dan tercampur rata dengan berbagai enzim. Orang akan mules bila kontraksi tidak teratur dan optimal yang berakibat mencret tak terkendali. Keranjang Sakti Takakura juga akan mencret bila materi yang dimasukkan tidak diaduk dengan merata.
4 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila terjaga kelembabannya dengan cara memberi tambahan air bersih bila kering. Persis sistem pencernaan manusia, bekerja efektif bila cukup air. Orang akan sembelit, juga Keranjang Sakti Takakura, bila kekurangan air.
5 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila terjaga keberlanjutan proses penguraian dengan cara memasukkan materi organik mudah terurai secara rutin. Persis sistem pencernaan manusia, bekerja efektif bila terjaga keberlanjutan proses pencernaan dengan cara makan secara rutin. Orang akan menderita busung lapar, juga Keranjang Sakti Takakura, bila tidak mengasup materi organik dalam tempo lama.
6 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila diletakkan di tempat yang teduh. Persis sistem metabolisme manusia, akan optimal kinerjanya bila terjaga kelembabannya. Orang akan mengalami dehidrasi, juga Keranjang Sakti Takakura, bila terlalu lama di tempat kering tanpa cukup asupan air.
7 Keranjang Sakti Takakura terjaga keberlanjutan kerjanya bila sebagian materi hasil penguraian dikeluarkan ketika sudah penuh. Persis sistem pencernaan manusia, akan terjaga keberlanjutannya bila sebagian materi dikeluarkan dengan cara be-ol. Orang akan sembelit, juga Keranjang Sakti Takakura, bila tidak bisa be-ol, atau waktu be-ol ditahan-tahan.
8 Keranjang Sakti Takakura bekerja efektif bila pori-pori kerangjang terawat baik. Persis sistem metabolisme manusia, bekerja efektif bila pori-pori tubuh terawat baik sebagai saluran keluar masuknya cairan dan gas. Coba pakai baju besi: lima menit bakal pingsan! Coba tutup rapat Keranjang Sakti Takakura: jutaan hewan renik bakal mati dan keranjang tak sakti lagi!
9 Keranjang Sakti Takakura terjaga efektifitas kerjanya bila senantiasa terlindung dari infiltrasi predator. Persis sistem pencernaan manusia, terjaga efektivitas kerjanya bila mulut dan anus senantiasa tertutup alias tidak ndoweh. Orang akan mudah terserang penyakit, Juga Keranjang Sakti Takakura, bila tidak terlindung dari masuknya predator.

Salman Nurdin
Tulisan ini hasil reformulasi dari sekian penjelasan tentang Keranjang Sakti Takakura yang diterima penulis dan kristalisasi pengalaman sendiri setelah sekian lama menggunakan keranjang itu untuk mendekomposisi materi-materi organik mudah terurai.

Label:

posted by keranjangtakakura @ 08.39  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 

Keranjang Takakura

Previous Post

Archives

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Saling berbagi kisah inspiratif akan membuka hati dan membangkitkan pintu-pintu kreativitas. Kirimkan pengalaman Anda memakai Keranjang Takakura ataupun kisah-kisah Anda yang berhubungan dengan kepedulian terhadap lingkungan ke office@pusdakota.org.

Kisah Anda bisa kami muat di media-media terbitan kami (blog ini ataupun Majalah Pendopo)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

Shoutbox


Free shoutbox @ ShoutMix

Jumlah Kunjungan

hit counter

Partner Link

Pusdakota

UBAYA

KITA

ECOTON

Alpha Savitri

Tirta Amartya

Terranet

Cakfu

iges

YDSF

menlh

bintari

UNESCAP

togarsilaban

balifokus